Imbas Virus Korona, Sri Mulyani Prediksi Ekonomi RI Hanya Tumbuh 4,7% di Kuartal I

Giri Hartomo, Jurnalis
Rabu 26 Februari 2020 11:32 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Setkab)
Share :

JAKARTA - Dampak ekonomi dari wabah virus korona cukup terasa bagi perekonomian Indonesia. Khususnya pada sektor riil, dampak dari virus Korona sudah mulai terasa adanya penurunan.

Baca Juga: Paket Fiskal dari Sri Mulyani, Hotel dan Restoran Bebas Pajak

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dampak dari wabah virus korona bakal membuat ekonomi Indonesia terkoreksi. Sri Mulyani memperkirakan ekonomi Indonesia bakal turun menjadi 4,7% di triwulan pertama tahun ini akibat wabah virus korona.

Menurut Sri Mulyani, penurunan ini dikarenakan sektor pariwisata mengalami anjlok khususnya dari negara-negara yang berasal dari China. Pasalnya, penerbangan dari dan menuju China distop untuk sementara oleh pemerintah.

Baca Juga: Insentif Pariwisata Rp298 Miliar demi Raup Devisa Rp13 Triliun

"RRC itu pengaruhnya ke ekonomi bisa itu 0,3% dan 0,6% untuk korona sehingga kita bisa turun jadi 5% sampai 4,7% akibat korona," ujarnya dalam sebuah diskusi di Hotel Ritz Carlton SCBD, Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Oleh karena itu lanjut Sri Mulyani, agar pertumbuhan ekonomi tidak tergerus maka pemerintah melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia untuk membuat kebijakan di sektor moneter dan fiskal. Diharapkan kebijakan yang dibuat ini bisa memberikan vitamin pada ekonomi Indonesia dari pengaruh wabah virus korona.

Salah satu contoh kebijakan yang bisa menstimulus ekonomi Indonesia dari sisi moneter adalah dengan penurunan suku bunga acuan alias BI Rate sebesar 25 basis poin oleh Bank Indonesia. Disisi lain, Bank Indonesia juga mengeluarkan kebijakan moneter lainnya.

"Kita di pemerintah dan Bank Indonesia menstimulus untuk mengambil counter cycle kebijakan yang ada di dalam masing-masing menyambut baik penurunan suku bunga," jelasnya.

Sementara itu, dari sisi kebijakan fiskalnya, pemerintah menyiapkan insentif untuk mendongrak sektor pariwisata. Insentif yang diberikan berupa diskon tiket pesawat baik untuk penerbangan murah atau Low Cost Carrier (LCC) maupun penerbangan full service.

"Ini instrumen yang kita siapkan yang mana negara-negara juga membahas ini seperti di negara G20 dalam mendorong ekonomi Indonesia," jelasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya