Oleh karena itu lanjut Sri Mulyani, agar pertumbuhan ekonomi tidak tergerus maka pemerintah melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia untuk membuat kebijakan di sektor moneter dan fiskal. Diharapkan kebijakan yang dibuat ini bisa memberikan vitamin pada ekonomi Indonesia dari pengaruh wabah virus korona.
Salah satu contoh kebijakan yang bisa menstimulus ekonomi Indonesia dari sisi moneter adalah dengan penurunan suku bunga acuan alias BI Rate sebesar 25 basis poin oleh Bank Indonesia. Disisi lain, Bank Indonesia juga mengeluarkan kebijakan moneter lainnya.
"Kita di pemerintah dan Bank Indonesia menstimulus untuk mengambil counter cycle kebijakan yang ada di dalam masing-masing menyambut baik penurunan suku bunga," jelasnya.
Sementara itu, dari sisi kebijakan fiskalnya, pemerintah menyiapkan insentif untuk mendongrak sektor pariwisata. Insentif yang diberikan berupa diskon tiket pesawat baik untuk penerbangan murah atau Low Cost Carrier (LCC) maupun penerbangan full service.
"Ini instrumen yang kita siapkan yang mana negara-negara juga membahas ini seperti di negara G20 dalam mendorong ekonomi Indonesia," jelasnya.
(Dani Jumadil Akhir)