NEW YORK - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap sekeranjang mata uang utama pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB) karena penyebaran virus korona yang sangat cepat membuat Bank Sentral AS (The Fed) berencana menurunkan suku bunganya sebagai langkah antisipasi perlambatan ekonomi.
The Fed diyakini akan segera menurunkan suku bunga acuan pada bulan depan imbas virus korona yang membuat buruk perekonomian dunia.
Baca Juga: Kenaikan Harga Emas Tertahan Penyebaran Virus Korona
Investor berharap The Fed memangkas suku bunganya tiga kali pada pertengahan tahun, karena pasar saham telah hancur berada di jalur untuk minggu terburuk mereka sejak kedalaman krisis 2008.
Pergeseran harga itu, ditambah dengan penurunan dalam imbal hasil obligasi AS yang membuat dolar kurang menarik dan mengirim euro naik 1% lebih tinggi pada greenback semalam karena investor membatalkan perdagangan.
Baca Juga: Harga Minyak Anjlok 5 Hari Beruntun Imbas Virus Korona
"Orang-orang merasa nyaman dalam memahami mengapa dolar begitu kuat," kata kepala strategi FX di National Australia Bank di Sydney Ray Attrill seperti dilansir Reuters, Jakarta, Jumat (28/2/2020).
"Artinya, ekuitas AS maju, ekonomi AS terlihat lebih baik daripada bagian lain dunia dan hasilnya tampak menarik tanpa bisa ditembus. Semua hal di atas sampai taraf tertentu dipertanyakan sekarang," katanya.