Namun, dalam dua minggu terakhir ini, daftar perusahaan besar yang mengeluarkan peringatan tentang kemungkinan akan membukukan kerugian, bertambah. Sementara itu, penutupan sejumlah pabrik di seluruh China mengganggu rantai pasokan dan konsumen di negara itu juga enggan belanja.
Perjalanan dari dan menuju ke China telah sangat dibatasi. Saham-saham maskapai penerbangan, hotel dan operator kapal pesiar telah ‘dihukum’ oleh pasar saham. Ketika virus merebak di luar China, pasar mulai khawatir kalau masalah ekonomi di China akan memuncak secara global.
Salah satu isyarat itu adalah penurunan tajam harga minyak, yang merosot di tengah harapan bahwa permintaan juga akan menurun tajam.
(Fakhri Rezy)