Baca Juga: Menkeu dan Gubernur Bank Sentral G20 Kumpul Bahas Virus Korona
"Jadi itu penyebab kami merevisi pertumbuhan ekonomi dunia, dari sebelumnya 3,1% sekarang diproyeksikan 3%. Itu karena Covid-19 dan beberapa negara Asia ada yang terkena," tuturnya.
Wira melanjutkan, sebenarnya pada awal tahun pemulihan ekonomi global sudah cukup optimis, usai ditandatanganinya fase I perjanjian perdagangan AS-China. Bisa dilihat dari harga minyak yang mulai naik, transaksi perdagangan meningkat.
"Namun Covid-19 mencuat, dengan ekonomi China melambat. Indikator ini yang membuat keresahan," tuturnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)