JAKARTA - International Air Transport Association (IATA) menyatakan maskapai global kehilangan USD113 miliar atau Rp1.609 Triliun (Rp14.242 per USD) dalam penjualan bila virus korona terus menyebar. Kerugian ini akan sama dengan krisis keuangan global 2008.
IATA memperingatkan bahwa virus korona meningkatkan perkiraan dampak kerusakan pada penerbangan. Maskapai penerbangan dapat kehilangan 19% dari bisnis jika virus korona tidak berhenti dalam waktu dekat.
Apalagi, dalam dua minggu terakhir, IATA memprediksi maskapai kehilangan penjualannya hingga USD30 miliar.
Baca juga: Maskapai Penerbangan Inggris Bangkrut Imbas Wabah Virus Korona
Melansir dari CNN, Jakarta, Jumat (6/3/2020), Sementara itu untuk maskapai di Asia Pasifik bisa kehilangan sebesar USD58 miliar atau Rp826 triliun.