Maskapai Bisa Kehilangan Rp1.609 Triliun Jika Virus Korona Kian Meradang

Vania Halim, Jurnalis
Jum'at 06 Maret 2020 18:19 WIB
Penerbangan (Shutterstock)
Share :

Direktur Pelaksana Fitch Ratings Josef Pospisil menyatakan sebagian besar maskapai memiliki neraca yang cukup kuat untuk menghadapai goncangan permintaan disebabkan virus korona. "Mungkin akan ada beberapa pemain kecil, pemain regional yang mungkin terpukul keras," kata Josef.

Maskapai lemah yang tidak dapat memperoleh dukungan dari investor atau pemerintah akan mengalami nasib yang sama seperti Flybe dan menjadi target pengambilalihan terutama di Eropa. Direktur Jenderal IATA Alexandre de Juniac menjelaskan jasa penerbangan lain kemungkinan akan mencari perlindungan kebangkrutan dari bisnis akan berpengaruh ke sejumlah sektor termasuk permintaan penumpang kembali setelah krisis berlalu, posisi tunai berbagai maskapai, dan panjangnya wabah.

"Jika durasinya sebanding dengan wabah SARS di masa lalu atau H1N1 yang mencapai empat sampai lima bulan, maka industri akan mengalami krisis. Apabila berlangsung lebih lama, akan lebih sulit untuk jumlah yang lebih besar bagi jasa penerbangan," ujar de Juniac.

American Airlines juga membatalkan penerbangan internasional karena penurunan permintaan yang tajam, kata CEO American Airlines Doug Parker.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya