JAKARTA - PT PLN (Persero) menggandeng Badan Pertanahan Negara (BPN) untuk mempercepat pembangunan infrastruktur kelistrikan. Langkah tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepemahaman antara PLN dengan BPN DKI pada hari ini.
General Manager PLN Unit Induk Jakarta Raya (Disjaya) Ikhsan Asaad mengatakan kerjasama ini juga sekaligus untuk mendaftarkan aset-aset milik perseroan. Menurutnya ada 644 aset tanah yang belum terdaftar di BPN. Dari sejumlah aset tersebut.
Baca juga: Menteri ESDM Minta Industri Serap Listrik PT PLN, Ini Alasannya
"Dari PLN banyak hartanya PLN harus tercatat baik. Aset-aset PLN harus aman secara fisik misalnya tapak tower, lahan kosong hingga infrastruktur distribusi," ujarnya di Hotel Milenium, Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Nantinya lanjut Ikhsan, aset ini akan dimanfaatkan untuk pengembangan utilisasi infrastrukur PLN. Termasuk didalamnya adalah pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Baca juga: PGN Siap Pasok Gas Bumi untuk 52 Pembangkit Listrik PLN
“Apabila semua sudah terdaftar, nanti kemudian didayagunakan untuk mengembangkan infrastruktur. Misalnya saja untuk membangun untuk mendukung program kendaraan listrik,” kata Ikhsan.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi DKI Jakarta, Jaya mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti kerjasama ini. Pihaknya menargetkan 644 aset PLN bisa terserivikasi pada tahun ini.
"Di antaranya adalah aset pln sejumlah 644 nah artinya ini mumpung semangat menyelesaikan dki lengkap jadi ini tidak surut jadi 233 ribu target dalam 2019 kita selesai 270 yang penting pln memberikan tanah batas dari bidang tanah, jadi kita tidak tahu ketika juru ukur kelapangan jelas, yang lama ini kan ngumpulin orang untuk persetujuan batas," jelasnya.
Pihaknya meminta supaya PLN segera merampungkan data luas dan ukur tanah batas untuk dilaporkan kepada BPN. Nantinya lanjut Jaya, pihaknya akan segera memproses agar perseroan bisa fokus pada aksi pengembangan infrastruktur.
“Pada dasarnya ini tidak sulit. Tapi yang penting dari PLN segera memberikan data-data yang diperlukan untuk segera kami proses. Ini komitmen kami mendukung pembangunan infrastruktur kelistrikan,” kata Jaya.
(Fakhri Rezy)