4. Krisis Subprime Mortgage di Pasar Modal, Oktober 2008
Pelaku pasar di dunia dihentakkan ledakan kekhawatiran krisis likuiditas di Amerika Serikat. Bursa Efek Indonesia menghentikan perdagangan IHSG. Saat itu, yang terjadi memang bukan karena ledakan bom. Namun, efeknya menyerupai ledakan bom.
Yang menjadi perhatian adalah efek psikologis ketidakpastian program penyelematan sistem keuangan Amerika yang tertuang dalam program bailout USD700 miliar. Walau bank sentral di Amerika, Eropa, dan Asia kala itu berbondong-bondong mengantisipasi keadaan, namun pelaku pasar tetap saja panik.
Baca Juga : Perdagangan di BEI Kembali Disuspensi
Begitu juga yang terjadi di lantai BEI Rabu (9/10/2008) pukul 11.06.14 WIB. Direksi BEI mengumumkan penghentian perdagangan sementara efek bersifat ekuitas dan derivatif di seluruh pasar.
Karena terjadi penurunan signifikan pada IHSG hingga mencapai level 1.451,669.
Sebagai informasi, pada posisi sesi pertama pembukaan, tepatnya 10.40 JATS, IHSG berada di level 1.472,71, turun tajam 147,01 poin atau anjlok sangat dalam sebesar 9,08 persen. Indeks saham berada pada level paling rendah sejak 2 Oktober 2006. Saat itu indeks saham berada di posisi 1.549,629.