Sementara bagi Indonesia lanjut Sri Mulyani, dampak virus corona ini sudah mulai terasa bagi perekonomian dalam negeri. Salah satu contohnya adalah terus melemahnya nilai tukar rupiah hingga saat ini sudah mendekati angka Rp17.000 per USD.
Baca juga: 9 Perintah Presiden Jokowi untuk Jaga Ekonomi Masyarakat dari Virus Corona
Diakui Sri Mulyani, kejadina ini memang masih relatif lebih stabil ketika krisis keuangan pada 2008 lalu. Namun menurutnya, jika tak ditangani secara cepat, dampak ekonomi dari virus corona ini bisa lebih parah dibandingkan dengan krisis ekonomi di 2008.
"Ekonomi kontraksi tapi tidak berarti krisis. Ini yang sedang dilakukan. Agar krisis ini tidak timbulkan spill over ke krisis ekonomi sosial dan terutama di sektor keuangan seperit yang terjadi di 2008 2009 di mana bank-bank dan lembaga keuangan bangkrut," jelasnya.