JAKARTA - Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) membentuk Konsorsium Riset dan Inovasi untuk mencegah, mendeteksi, dan merespon secara cepat penyakit COVID-19 yang secara singkat disebut sebagai Konsorsium COVID-19.
“Seluruh tim peneliti Kemenristek/BRIN sedang bekerja keras untuk membantu mencegah, mendeteksi, dan merespon secara sepat penyakit COVID-19 di antaranya dengan menemukan alat deteksi atau diagnosis, suplemen, obat, dan vaksin untuk pasien COVID-19. Ada target jangka pendek, menengah, dan panjang yang harus dicapai,” papar Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro dalam video telekonferensi, Kamis (26/3/2020).
Baca Juga: Curhat Buruh Pabrik Garmen yang Masih Masuk Kerja di Tengah Wabah Covid-19
Menteri Bambang menjelaskan, konsorsium tersebut dilakukan sehubungan dengan semakin luasnya penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang telah ditetapkan sebagai pandemi global oleh World Health Organization (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020.
Dengan demikian langkah-langkah cepat, tepat, fokus, terpadu, dan sinergis antar Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk melakukan refocusing kegiatan, realokasi anggaran, serta pengadaan barang dan jasa dalam rangka percepatan penanganan (COVID-19) bisa segera dilakukan.