Baca juga: Virus Korona Bakal Buat Ekonomi Thailand Kian Melambat Tahun Ini
Pemerintah Thailand telah membentuk pusat komando pengelolaan air untuk mengatasi kekeringan ini, yang didanai anggaran USD190 juta, dan dinilai sebagai investasi sejak kekeringan sebelumnya pada tahun 2016 membuat Thailand harus mengeluarkan biaya lebih dari USD1 miliar.
Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, yang memimpin pusat komando itu, juga meminta warga untuk menghemat air dengan mempersingkat waktu mandi dan sikat gigi selama satu menit.
Thailand sudah merasakan dampak langsung anjloknya pariwisata China dan kemampuan ekspor-impor dengan China, salah satu mitra dagang terbesarnya, karena pandemi virus corona. Kini kekeringan semakin mempersulit 11 juta petani di negara itu untuk menanam tebu penghasil gula, dan padi, di mana Thailand merupakan eksportir terbesar kedua di dunia.
(Fakhri Rezy)