Produksi Ventilator Dalam Negeri hingga Kejar Elon Musk, Ini Faktanya

Taufik Fajar, Jurnalis
Minggu 12 April 2020 08:15 WIB
Dokter Virus Corona (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Tak hanya masker dan Alat Pelindung Diri (APD), dalam penanganan pasien virus corona atau coronavirus (Covid-19) dibutuhkan alat kesehatan berupa ventilator.

Namun, dengan kebutuhan ventilator yang meningkat, beberapa negara berlomba-lomba mencari ventilator dan akhirnya memproduksi ventilator sendiri. Ini juga yang dilakukan Indonesia.

Pemerintah meminta industri untuk memproduksi ventilator, mulai dari industri automotif hingga bekerja sama dengan perguruan tinggi.

Berikut fakta menarik kebutuhan ventilator yang diproduksi dalam negeri, Jakarta, Minggu (12/4/2020).

1. Industri Automotif Diminta Produksi Ventilator

Kementerian Perindustrian meminta industri automotif memproduksi ventilator atau alat bantu pernapasan. Saat ini banyak rumah sakit yang membutuhkan ventilator untuk menangani pasien Covid-19.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menyatakan, dalam upaya mendorong para anggotanya untuk memproduksi ventilator, pihaknya meminta kepada pemerintah dapat menyediakan rekanan kompeten.

"Kami membutuhkan pendamping khususnya industri yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam pembuatan ventilator,” ujarnya dilansir dari laman Kemenperin, Senin 6 April 2020.

2. Tugas Pendamping Khusus Produksi Ventilator

 

Pendamping tersebut akan membantu mulai dari menjabarkan blueprint terkait teknis pembuatan ventilator, alih teknologi, sampai memodifikasi fasilitas perakitan mobil yang ada saat ini agar dapat digunakan memproduksi ventilator dan menentukan standar bahan baku kepada supplier.

“Kemudian, partner yang sudah berpengalaman itu menentukan standar bahan baku kepada pemasok, kami hanya membantu menjahitkan,” kata Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi.

3. Sudah Ada Industri Automotif Produksi Ventilator

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin Putu Juli Ardika mengatakan, sudah ada industri automotif yang siap memenuhi permintaan pemerintah tersebut. “Kami memberikan apresiasi kepada pelaku industri yang menyambut baik terhadap upaya kemanusiaan ini. Semoga produksi ventilator nantinya bisa menjadi solusi untuk mempertahankan kinerja sektor automotif di tengah kondisi sulit sekarang,” tuturnya.

Lebih lanjut, Putu mengemukakan, produsen automotif tersebut sedang menindaklanjuti kerja sama dengan industri komponen untuk melakukan reverse engineering dalam pengembangan prototipe ventilator. “Perusahaan itu juga telah mengidentifikasikan ada beberapa tim di lembaga pendidikan dan penelitian yang sedang bekerja mengembangkan ventilator,” terangnya.

4. Penjelasan Menperin

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan hingga saat ini memang masih belum ada satupun industri yang memproduksi alat ventilator di dalam negeri, sehingga belum ada satu skema yang bisa dicontoh oleh industri di dalam negeri untuk membuat alat bantu pernapasan ini.

"Saat ini belum ada satupun perusahaan yang memproduksi ventilator, sehingga belum ada blueprint di Indonesia untuk memproduksi ventilator," ujarnya dalam rapat kerja virtual dengan Komisi VI, Senin 6 April 2020.


5. Kesulitan Bahan Baku

 

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan, para perusaahaan ini juga kesulitan untuk mencari bahan baku untuk memproduksi ventilator. Apalagi, belum ada satupun perusahaan di dalam negeri yang mampu memproduksi bahan bakunya.

"Kemudian belum ada bahan baku yang diproduksi di Indonesia seperti komponen elektroniknya. Kemudian soal higienisnya," kata Agus.

Hal tersebut berbeda dengan Amerika Serikat dan negara-negara maju di Eropa. Beberapa industri otomotif di negara-negara tersebut mulai memproduksi ventilator secara masif bekerjasama dengan lembaga dan perusahaan kesehatan.

"Situasi di AS dan Indonesia berbeda, industri otomotif di AS bisa melakukan produksi masif ventilator karena bekerjasama dengan industri alat kesehatan," kata Agus.

6. Asosiasi Industri Sepeda Motor Tunggu Arahan

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) siap menunggu arahan pemerintah terkait teknis memproduksi ventilator yang dibutuhkan. Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala mengatakan, pihaknya yang membawahi lima merek motor di Tanah Air ini butuh gambaran detail melakukan produksi massal ventilator.

Negara seperti Amerika Serikat dan Inggris sudah mengerahkan kemampuan industri automotifnya untuk membantu produksi ventilator yang ketersediannya terbatas dalam upaya memenuhi kebutuhan bagi pasien Covid-19. Ventilator dibutuhkan oleh pasien untuk menghindari terjadinya gagal nafas yang diakibatkan virus corona.

7. Kejar Elon Musk

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berupaya memproduksi dan membeli alat kesehatan guna mempercepat penanganan virus corona di dalam negeri. Salah satu yang dilakukan adalah memasn alat bantu pernafasan atau ventilator dari CEO Tesla Elon Musk.

Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin mengaku mendapatkan tugas dari Menteri BUMN Erick Thohir untuk mencari ventilator. Dirinya melihat bos Tesla menawarkan bantuan kepada pihak dari bos membutuhkan alat bantu pernapasan.

"Saya ditugasi Pak Menteri, ditugasi cari ventilator sampai ke ujung dunia. Jadi termasuk Elon Musk nge-twitt kita kejar juga. Ini karena tugas Pak Menteri saja suruh cari sampai plosok negeri, ya saya cari sampai kemanapun kita cari. Jadi kebutulan dia update kita respon aja," ucapnya.

Menurut Budi, selama ini hanya China dan Rusia yang berhasil dan memperbanyak alat tersebut. Sebab kedua negara tersebut memiliki bahan bakunya sendiri. Sehingga bisa memproduksi ventilator dalam jumlah banyak.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya