OPEC+ mengatakan pihaknya sudah menyetujui pemotongan produksi sebesar 9,7 juta barel per hari (bph) untuk Mei dan Juni. Kesepakatan itu tercapai setelah pembicaraan selama empat hari dan tekanan dari Presiden AS Donald Trump untuk mengerem penurunan harga.
Baca juga: Harga Minyak Jatuh, Investor Meragukan Keputusan OPEC
Sumber-sumber OPEC+ mengatakan mereka memperkirakan total pemotongan produksi minyak secara global mencapai lebih dari 20 juta bph ata 20 persen dari pasokan dunia. Kesepakatan itu akan berlaku 1 Mei. OPEC mencantumkan angka yang sama dalam rancangan pernyataan, tetapi menghapus bagian itu dari versi akhir.
Pemotongan produksi minyak terbesar dalam sejarah itu lebih besar empat kali dari rekor pemotongan sebelumnya pada 2008. Para produsen minyak akan melonggarkan pembatasan setelah Juni, meski pemangkasan produksi akan berlaku hingga April 2022.