NEW YORK - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) mencapai level tertinggi pada akhir perdagangan Kamis. Investor kembali lagi beralih pada aset safe haven seperti dolar, setelah rilis data pengangguran mingguan AS meningkat.
Tercatat sudah 22 juta orang Amerika mengajukan tunjangan pengangguran pada bulan lalu. Jumlah tersebut menjadi rekor dan menggarisbawahi bahwa virus Corona harus segera dikendalikan.
Dolar naik 0,45% menjadi 100,08 atau menyentuh level tertinggi dalam satu minggu terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya. Sebelumnya dolar mengalami penurunan beruntun selama empat hari karena kenaikan pasar ekuitas meleset.
Baca Juga: Investor Kembali ke Dolar Setelah Data Ekonomi AS Menurun
Terhadap Euro, dolar menguat 0,72% menjadi USD1,083, karena setengah triliun euro untuk mendukung negara-negara melalui wabah corona dipandang sebagai tidak cukup, apalagi untuk sarat utang Italia.
Yen melemah 0,25% terhadap dolar, karena Jepang memperpanjang keadaan darurat di luar kota-kota besar ke seluruh negara.
Klaim awal untuk tunjangan pengangguran turun 1,370 juta menjadi 5,245 juta yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 11 April. Penurunan ekonomi ditambah usai penjualan ritel, aktivitas pabrik dan harga minyak menurun ke posisi terendah.
"Dolar bernasib lebih baik minggu ini karena catatan data yang lemah menyarankan jalan yang lebih lama dan lebih tidak pasti untuk pemulihan. Pandangan yang lebih suram membangkitkan kembali selera untuk aset yang lebih aman," kata Analis Pasar Senior Western Union Business Solutions Joe Manimbo, dilansir dari Reuters, Jumat (17/4/2020).