"Orang-orang sedang mencari sesuatu [yang bisa dilakukan] untuk melalui masa sulit ini," ujarnya.
Namun, lagi-lagi, persediaan barang menjadi kendala. Suatu kali, Graham tidak dapat memperbaiki leher gitar pelanggannya yang rusak karena pabrik di China tutup dan tidak menerima panggilannya.
Keterbatasan stok barang ini menurutnya sudah kelihatan sejak bulan Februari, dan kini semakin parah.
"Pabrik hanya memproduksi persediaan barang untuk enam sampai sembilan bulan, namun tiba-tiba ada lonjakan permintaan. Akibatnya, mereka dan saya sebagai penjual tidak bisa memenuhi permintaan pelanggan," tutupnya.
(Fakhri Rezy)