JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengungkapkan kondisi aktual perseroan yang terdampak pandemi virus corona atau Covid-19. Pada kuartal I tahun ini, kinerja Garuda sangat menurun karena meluasnya virus ini.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, industri penerbangan di seluruh dunia terkenda dampk sangat drastis. Untuk kinerja kuartal I, penerbangan Garuda sangat terganggu dengan turunnya penerbangan ke China.
Baca Juga: Ini Tantangan Berat yang Dihadapi Garuda Indonesia di Tengah Covid-19
"Ada 13 penerbangan dalam seminggu. Kemudian dampak besar juga saat penutupaan Saudi Arabia. Garuda sempat dalam 10 hari terbang ke Jeddah maupun Madinah, tapi berangkat kosong pulang penuh," tuturnya, dalam rapat virtual dengan Komisi VI DPR, Jakarta, Rabu (29/4/2020).
Penurunan penerbangan Garuda, lanjutnya, akan semakin drastis menjelang Lebaran nanti. Apalagi setelah dikeluarkannya Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 tahun 2020, terkait pelarangan mudik pada Ramadhan dan Lebaran 2020.
Baca Juga: Tidak dalam Bentuk Tunai, Ini Cara Garuda Tawarkan Refund Tiket
"Ini penurunan penerbangannya akan semakin dratis menjelang Lebaran, karena muncul Permen 25. Jadi memaksa kita menghentikan hampir semua penerbangan domestik kecuali logistik," ujarnya.