JAKARTA - Pemerintah memfokuskan bahwa 2021 sebagai tahun pemulihan ekonomi. Untuk itu, proyek-proyek yang harus ditunda karena virus corona tahun ini, akan menjadi prioritas tahun depan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memaparkan, penundaan paket kontraktual yang belum lelang dan pelasanaannya secar teknis dapat ditunda ke tahun depan. Adapun proyek yang ditunda seperti rehabilitas jaringan irigasi di Baro Raya, Pidle, penggantian Jembatan SP Tohpati, Tjokroaminoto, Denpasar serta Kawasan Waterfront Kota Pariaman, Sumbar.
Baca Juga: Mitigasi Covid-19, 17.157 Warga Dilibatkan dalam Pembangunan Infrastruktur di Daerahnya
"Kami sampaikan kalau penundaan paket kontraktual yang ditunda, jadi proritas di 2021. Ini sudah match dengan sidang kabinet paripurna," ujar Basuki, dalam rapat virtual dengan Komisi V DPR, Senin (11/5/2020).
Kemudian, perubahahn paket single year contrac (SYC) tahun 2020 menjadi paket tahun jaman (multiyear contrac/MYC) temasuk paket kotnraktual lebih kecil Rp100 miliar. Di antaranya, jaringan irigasi DI Ciujung, Banten, pengembangan PLBN Long Bawan Kaltara dan lainnya.
Baca Juga: Keuntungan Garap Tol Semarang-Harbour dan Proyek Jembatan Bintan
"Kami sudah rapat secara nasional dan penyedia jasa tentang proyek single years yang disuaikan pagunya., Misalnya proyek Rp100 miliar, jadi Rp75 miliar dan Rp25 miliar tahun depan. Nah penyedia jasa bersedia jalankan Rp75 miliar dan Rp25 miliar. Jadi ini disesuaikan supaya tetap berjalan karena Dipa-nya tetap ada kecuali yang belum lelang dan ditunda itu dijadikan paket 2021," jelasnya.