JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan segera menyuntikan modal ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terdampak pandemi virus corona atau Covid-19. Total suntikan modal dari pemerintah mencapai Rp149,3 triliun.
Dana untuk BUMN tersebut terdiri atas Rp104,38 triliun dalam bentuk above the line dan Rp44,92 dalam bentuk below the line
Baca Juga: Pemulihan Ekonomi, Sri Mulyani Bakal Suntik BUMN Rp104,38 Triliun
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, anggaran tersebut untuk membantu BUMN yang bisnisnya terdampak virus corona. Ada beberapa perusahaan prlat merah yang akan mendapatkan suntikan dana dari pemerintah dari mulai PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero) hingga PT KAI (Persero).
Pemerintah juga akan memberikan dukungan dana dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) non cash maupun subsidi dan kompensasi sebesar Rp26,10 triliun. Salah satu yang akan mendapatkan bantuan ini adalah Kimia Farma yang masih memiliki tagihan kepada BPJS Kesehatan.
"Ini kita lihat baik dari sisi optimalisasi PMN ke HK, kimia farma yang punya tagihan BPJS diberikan Rp3 triliun," ucapnya di Jakarta, Senin 15 Mei 2020.
Baca Juga: BUMN Terdampak Covid-19 Diguyur Rp149 Triliun
Secara keseluruhan, anggaran bantuan dana untuk BUMN salah satunya akan diberikan kepada PT PLN sebesar Rp38,25 triliun. Tak hanya itu, PT Pertamina juga akan mendapatkan suntikan dana dari pemerintah sebesarRp37,83 triliun.
Kompensasi diberikan atas peniadaan kenaikan tarif listrik dan harga minyak. Seperti diketahui, keduanya memutuskan tidak menaikkan tarif BBM maupun listrik meskipun saat ini sedang susah karena pandemi virus corona.
Sementara itu, Perum Bulog juga akan mendapatkan suntikan dana dari pemerintah. Namun suntikan dana ini akan diberikan lewat dukungan bansos kepada Perum Bulog senilai Rp10,50 triliun.