Bisnis KAI Terganggu karena Anjloknya Jumlah Penumpang, Bakal PHK 46.000 Karyawan?

Giri Hartomo, Jurnalis
Rabu 20 Mei 2020 15:16 WIB
Penumpang Kereta (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Didiek Hartantyo buka-bukaan soal bisnis di industri perkeretaapian selama pandemi virus corona atau Covid-19.

Baca Juga: Hindari PHK, Garuda Lebih Pilih Rumahkan Sementara 800 Karyawan 

Menurut Didiek, KAI mengalami penurunan pendapatan secara drastis seiring turunnya jumlah penumpang kereta. Turunnya jumlah penumpang KAI disebabkan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna mencegah penyebaran virus corona.

"Penurunan (penumpang) sampai 93% sehingga sekarang ini volume penumpang hanya sekitar 7%, angkutan barang sampai akhir April turun 10% sekarang sudah mengalami penurunan 30%," kata Didiek dalam telekonferensi, Jakarta, Rabu (20/5/2020).

Baca Juga: Kondisi Sulit, Lion Air Group Belum Rencana PHK 29.000 Karyawan 

Didiek menjelaskan, pada 2 Maret 2020 penumpang KAI masih sebanyak 1.274.000 penumpang. 2 Maret menjadi pengumuman pertama kasus virus corona di Indonesia oleh Presiden Jokowi. Kemudian, jumlah penumpang kereta berangsur turun setelah pemerintah mengumumkan kebijakan kerja dari rumah (Work From Home/WFH) untuk PNS.

"Nah setelah 18 Maret itu volume penumpang langsung mengalami penurunan cukup drastis di mana Maret sampai Mei hariannya hariannya sekarang hanya mencapai sekitar 232.000 penumpang mayoritas adalah penumpang commuter line yang selama ini hariannya rata-rata sekitar 180.000-20.000. Sisanya penumpang angkutan lokal yang ada di beberapa daerah," kataya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya