Bagaimana Cara China Ciptakan Lapangan Kerja dengan Cepat Usai Covid-19?

Wilda Fajriah, Jurnalis
Jum'at 22 Mei 2020 11:56 WIB
Bagaimana China Ciptakan Lapangan Kerja? (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Pertemuan politik terbesar China tahun ini akhirnya terjadi setelah sempat terjadi penundaan selama dua bulan. Poin besar yang akan dibahas pada agenda tersebut adalah bagaimana mengatasi tantangan ekonomi terbesar negara itu dalam beberapa dekade.

Para pembuat kebijakan di Beijing ditugaskan menjaga ekonomi terbesar kedua di dunia bertahan setelah pandemi virus corona menyeretnya melalui kontraksi pertama sejak 1970-an. Salah satu masalah paling mendesak yang mereka hadapi adalah bagaimana menciptakan lapangan kerja bagi puluhan juta orang yang telah menganggur setelah virus itu muncul.

Baca Juga: Tak Ada Infeksi Baru, Seluruh Wilayah China Dinyatakan "Berisiko Rendah" COVID-19 

Melansir CNN, Jakarta, Jumat (22/5/2020), pertemuan yang disebut Two Sessions tahun ini dimulai Kamis dengan pertemuan para penasihat politik terkemuka Partai Komunis. Kemudian pada Jumat, Kongres Rakyat Nasional, parlemen stempel negara juga akan bertemu.

Perdana Menteri Li Keqiang juga diharapkan untuk menetapkan beberapa tujuan ekonomi 2020, serta kebijakan yang diperlukan untuk mencapainya.

Tanggapan pemerintah terhadap dampak ekonomi dari virus sejauh ini hanya berjumlah puluhan miliar dolar - sebagian kecil dari triliunan dolar yang dilemparkan oleh negara-negara lain pada pandemi.

Laporan Li akan sangat menonjol tahun ini karena pandemi dan memburuknya hubungan AS-China, tulis Iris Pang, kepala ekonom untuk Greater China di ING, dalam sebuah catatan penelitian baru-baru ini. Bahkan tidak jelas apakah China akan menetapkan target pertumbuhan PDB, seperti yang telah dilakukan setiap tahun selama beberapa dekade.

Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, Ekonomi China Diprediksi Pulih Kuartal III-2020 

Virus corona telah menginfeksi lebih dari 84.000 orang dan membunuh lebih dari 4.600 di China, menurut Universitas Johns Hopkins. Beijing mengatakan wabah terburuk sudah berakhir, tetapi dampak ekonomi belum berakhir. Para pejabat di China telah mencatat dalam beberapa pekan terakhir, misalnya, bahwa bisnis ekspor negara tersebut telah dirugikan ketika negara-negara lain bergulat dengan pandemi.

Saling menyalahkan atas pandemi corona juga telah menyalakan kembali ketegangan antara China dan Amerika Serikat, meningkatkan kemungkinan bahwa keduanya dapat membangkitkan kembali perang dagang mereka yang memar.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya