Menurut dia, konsumen lebih mengkhawatirkan keselamatan dan biaya kesehatan dirinya. Situasi ini membuat omzet dari penjual juga tidak maksimal.
"Berbeda dengan new normal di Vietnam misalnya, ketika jumlah kematian nol dan kurva positif menurun maka new normal diberlakukan. Jadi indikatornya lebih jelas," ujar dia kepada Okezone, Rabu (27/5/2020).
Selain itu, lanjut dia, dampak new normal di Indonesia yang terburu-buru akan membuat ketimpangan semakin lebar. Protokol kesehatan mudah diterapkan di sektor usaha yang sedang dan besar.
Baca Juga: Jelang New Normal, Begini Suasana Stasiun Gondangdia