JAKARTA - Sejak warga Australia dianjurkan diam di rumah sebagai upaya pencegahan penularan virus corona, pembelian peralatan gym dan olahraga di Australia dilaporkan meningkat.
Sementara bagi para pemilik bisnis kebugaran, mereka terpaksa membuka kelas online bagi para pelanggannya, demi menaati peraturan Pemerintah Australia soal penutupan pusat-pusat kebugaran dan olahraga.
Meski pembatasan aktivitas warga di Australia mulai dilonggarkan, para pemiliki bisnis kebugaran dan pelatih mulai mempertimbangkan untuk melanjutkan kelas online yang sudah berjalan.
Baca Juga: Tips Bisnis Makanan Bertahan di Tengah Pandemi
Salah satu pemilik pusat kebugaran atau gym asal Indonesia di Australia adalah Sylvia Lokollo. Dirinya sedang mempersiapkan pembukaan kembali bisnisnya 22 Juni, setelah hampir tiga bulan beroperasi secara online.
Ketika Pemerintah Australia mengumumkan penutupan gym pada 23 Maret lalu, Sylvia sempat merasa panik karena hanya memiliki waktu 12 jam untuk beralih ke kelas online.
"Awalnya, (pelatihan online) sangat sulit dilakukan karena banyak yang tidak memiliki peralatan gym yang lengkap dan juga ruang yang cukup untuk berolahraga," kata Sylvia, dilansir dari ABC Indonesia, Selasa (2/6/2020).
Namun, setelah hampir tiga bulan melangsungkan 23 kelas setiap pekannya melalui Zoom, Sylvia malah menemukan metode pengajaran dan peluang model bisnis yang baru.
Dari biasanya mengutamakan kecepatan gerak ketika mengangkat beban, melalui kelas online ia malah dapat mengajarkan pentingnya membangun hubungan antara pikiran dan tubuh.