JAKARTA – PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menyatakan bahwa penerbangan di masa new normal akan menelan biaya lebih besar. Pasalnya, akan ada tambahan biaya yang dirogoh oleh penumpang untuk bisa terbang.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, dalam era new normal maskapai harus menyiapkan protokol kesehatan yang ketat bagi siapa pun yang ingin terbang. Misalnya adalah persyaratan untuk melakukan tes kesehatan dengan metode PCR.
Baca juga: Garuda Kehilangan 10% Pendapatan karena Haji Dibatalkan
Menurut Irfan, adanya tes PCR ini membuat penumpang harus merogoh kocek lebih dalam. Sehingga hal inilah yang akan membuat biaya naik pesawat akan menjadi mahal.