Sebab menurutnya, dalam bahasa mandarin sendiri krisis memiliki arti dua yakni bahaya dan peluang. Siapa yang bisa mengartikan krisis karena covid ini sebagai peluang maka mereka lah yang akan untung.
“Krisis itu dalam bahasa mandarin bahaya dan peluang. Bahaya dan peluang bukan mata. Yang melihat sama tapi yang mengartikan sama,” ucapnya.
Sebagai salah satu contohnya adalah dalam mengelola hotel. Dirinya mengaku memanfaatkan hotel yang dimilikinya untuk menampung orang-orang yang ingin melakukan karantina mandiri.
“Hotel saya buat karantina mandiri kan lumayan 14 hari,” ucapnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)