JAKARTA - Program kartu pra kerja ternyata masih menyimpan banyak kekurangan. Meskipun sudah program kartu pra kerja ini sudah dibuka tiga gelombang.
Salah satunya adalah Manajemen Pelaksana Program Kartu Pra Kerja belum bisa memberikan pelatihan kepada peserta dengan offline. Pelatihan tersebut belum bisa dilakukan dalam waktu dekat karena mahalnya biaya. Benarkah demikian?
Berikut adalah fakta mengenai kartu prakerja yang dirangkum Okezone:
Baca Juga: Ekonom Senior Ingatkan Pelatihan Prakerja Harus Sesuai Kebutuhan Industri
1. Pelatihan offline mahal
Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja Panji Winanteya Ruky mengatakan, ke depan manajemen pelaksana Kartu Prakerja akan melakukan pelatihan secara offline. Namun pelatihan ini akan menyesuaikan dengan budget yang ada.
“Kendalanya selain Covid-19, juga adalah biaya pelatihan offline mahal,” ujarnya dalam telekonferensi, Senin (8/6/2020).
Baca Juga: Sudah 3 Gelombang, Ternyata Kartu Pra Kerja Punya Banyak Kekurangan
2. Biaya hingga Rp7 juta
Saat ini program kartu pra kerja akan memberikan manfaat kepada para pesertanya sebesar Rp3,55 juta. Sementara jika pelatihan secara offline rata-rata insentif yang didapat adalah sebesar Rp5 juta. Memang lebih rendah karena disamping dilakukan secara online, kartu pra kerja juga berguna untuk program semi bantuan sosial.
“Bantuan pelatihan untuk peserta hanya Rp1 juta, tapi kenyataannya pelatihan offline lembaga pelatihan rata-rata nilainya Rp 5 juta, dari Rp 3 juta sampai Rp 7 juta. Sekarang online tidak bisa mengakses pelatihan offline,” jelasnya.
Baca Juga: Penerima Insentif Pra Kerja Didominasi Lulusan SMA, Sudah Tepat Sasaran?
3. Keluhan Pendaftaran
Koordinator Kelompok Kerja Kebijakan Sekretariat TNP2K Elan Satriawan mengatakan, ada beberapa keluhan pada program kartu pra kerja ini. Salah satunya adalah kesulitan dalam mendaftar.
"Proses pendaftaran yang sulit dilakukan, menurut mereka paling sulit terkait mengunggah foto KTP dan swa foto. Ini yang kemudian tim Pra Kerja perlu menunjukkan terkait size, jenis file dan sebagainya," ujarnya dalam telekonferensi, Senin (8/6/2020).
(Kurniasih Miftakhul Jannah)