JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melalui Komisi IV yang membidangi sektor pertanian menyotori dampak pandemi Covid-19 terhadap penurunan kesejahteraan petani. Berdasarkan data Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) mengalami penurunan.
Penurunan NTP sebesar 102,09 atau turun 1,22% dibandingkan dengan NTP bulan sebelumnya. Penurunan NTP terjadi karena adanya penurunan Indeks Harga yang Diterima Petani (lt), yaitu sebesar 1,08%, sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,14%. Data NTUP pada Maret 2020 menunjukkan adanya penurunan sebesar 102,90 atau turun 1,18 persen dibandingkan dengan NTUP bulan sebelumnya.
Baca Juga: Apa Sih Bedanya Benih dan Bibit?
Melihat data tersebut, Komisi IV menilai penting pemerintah memperhatikan kesejahteraan petani dengan cara melakukan intervensi kebijakan yang berpihak kepada petani. Penurunan NTP dan NTUP berdampak tidak baik terhadap petani, khususnya di tengah perlambatan ekonomi di tengah pandemi saat ini.
“Dalam kondisi krisis seperti sekarang ini, kita perlu memiliki keberpihakan terhadap kelompok rentan. Apalagi mengingkat sebagian besar dari penduduk kita di Indonesia, berpofesi sebagai petani,” tutur Anggota Komisi IV DPR Charles Meikyansah, dalam keterangannya, Rabu (17/6/2020).
Baca Juga: Jadi Food Estate, Apa Aja Sih Potensi Pertanian di Kalteng?
Apalagi berdasarkan data Food Agricultural and Organization (FAO) 2018 menunjukkan bahwa 93% mayoritas petani Indonesia adalah petani kecil (smallholder farmers). Hingga saat ini masih terdapat 88 kabupaten/kota rentan pangan, sebagaimana dilansir oleh Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) pada 2018 lalu.
Sebagian besar daerah rentan pangan tersebut terletak di wilayah timur Indonesia. Masalah ini semakin serius dengan adanya pandemi Covid-19 yang mengancam perekonomian dunia, termasuk Indonesia.
“Langkah strategis harus dilakukan untuk memastikan daerah-daerah rawan pangan bisa melewati masa pandemi ini dengan keadaan yang baik, tanpa adanya permasalahan di sektor pangan,” tuturnya.