JAKARTA - Qantas Airways melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 6.000 pekerjanya atau 20% dari tenaga kerjanya. Maskapai melakukan PHK demi penghematan biaya operasional di tengah pandemi corona virus.
Maskapai penerbangan Australia itu juga mengatakan akan mendaratkan 100 pesawat hingga 12 bulan dan segera pensiunkan armada Boeing Co 747 yang tersisa.
Baca juga: Pilot Kontrak Kena PHK, Bos Garuda: Gaji Tetap Dibayar
"Kami harus memposisikan diri selama beberapa tahun ketika pendapatan akan jauh lebih rendah," kata CEO Qantas Alan Joyce dilansir dari straits times, Kamis (25/6/2020).
Joyce mengatakan Qantas mengambil pandangan "realistis" bahwa tidak akan ada operasi skala internasional sampai Juli 2021. Qantas adalah salah satu dari segelintir maskapai dengan peringkat peringkat investasi.