6 Fakta Ekonomi yang Isinya Minus-Minus hingga RI Terancam Resesi

Fakhri Rezy, Jurnalis
Sabtu 25 Juli 2020 10:08 WIB
Krisis Ekonomi (Okezone)
Share :

JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memproyeksikan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 di level minus 5,08%. Padahal sebelumnya pertumbuhan ekonomi di kisaran -0,4% hingga positif 1% pada kuartal II.

Hal tersebut diutarakan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Di mana, dirinya mengatakan, kontraksi ekonomi hingga minus 5,08% di kuartal II-2020 merupakan update terbaru dalam ramalannya.

Oleh sebab itu, Jakarta, Sabtu (24/7/2020), berikut fakta-fakta soal Ekonomi RI di 2020:

 Baca juga: Jika Ekonomi Kuartal III-2020 Negatif, Sri Mulyani: Kita Bisa Resesi

1. Revisi Ekonomi RI Kuartal II-2020 oleh Menkeu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kontraksi ekonomi hingga minus 5,08% di kuartal II-2020 merupakan proyeksi pemerintah yang terbaru.

"Proyeksi ini lebih rendah dari yang sebelumnya diperkirakan minus 4,3%. Karena dari sisi arahan ekonomi tentang Covid-19 nampaknya cukup terasa," ujar Menkeu.

2. Indikator Prediksi Sri Mulyani soal Ekonomi RI Kuartal II-2020 Minus 5,08%

turunnya proyeksi ekonomi ini dilihat dari sejumlah indikator, salah satunya aktivitas di pasar keuangan. Hal ini seiring investor masih menunggu perbaikan ekonomi Indonesia. Apalagi di beberapa negara tetangga juga mengalami kontraksi ekonomi yang mendalam.

"Karena beberapa negara juga sudah prediksi ekonomi di beberapa negara mengalami pemburukan maka dari itu kita proyeksi pertumbuhan ekonomi bisa mencapai minus 5,08% ini cukup dalam sekali," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani.

 Baca juga: Sri Mulyani Sebut Ekonomi RI Kuartal III-2020 Tumbuh 1% tapi Tak Mudah

3. Ekonomi Kuartal III-2020 Jadi Penentu Perekonomian Indonesia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan pentingnya langkah cepat di tiga bulan ini untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020. Pasalnya di kuartal II ini kemungkinan Indonesia akan minus hingga 5%.

Salah satu langkah yang dilakukan adalah mempercepat realisasi program relaksasi kepada koperasi dan UKM. “Saya juga sudah perintah cepat berikan yang namanya relaksasi. Berikan yang namanya restrukturisasi kepada UKM, kepada koperasi secepat-cepatnya agar tidak kena imbas dari pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat,” katanya.

 Baca juga: Kabar Baik, Indonesia Masih Bisa Selamat dari Jurang Resesi

Dia berharap langkah tersebut dapat mengangkat ekonomi Indonesia di kuartal III. Pasalnya, jika tidak juga membaik di kuartal tersebut kondisi kemungkinan akan semakin sulit.

“Oleh sebab itu kita berharap di kuartal III ini kita sudah harus naik lagi. Kalau enggak, enggak ngerti saya betapa akan sulit kita,” ungkapnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya