Dolar Kian Terpuruk Usai Amerika Serikat Alami Resesi

Feby Novalius, Jurnalis
Jum'at 31 Juli 2020 07:31 WIB
AS Alami Resesi dengan Pertumbuhan Ekonomi Minus 32%. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
Share :

"Menunda pemilihan sampai orang dapat memilih dengan tepat, aman dan aman?" twitt Trump.

Sementara itu, data pada Kamis menunjukkan bahwa ekonomi AS mengalami kontraksi sebesar 32,9% pada kuartal kedua atau menjadi laju paling curam. AS pun mengalami resesi karena mengalami pertumbuhan ekonomi negatif dalam dua kuartal, di mana pada tiga bulan pertama perekonomian tumbuh minus 5%. 

Baca Juga: Dolar Bangkit di Tengah Ketakutan Peningkatan Kasus Covid-19

Dalam laporan terpisah, Departemen Tenaga Kerja mengatakan klaim awal untuk tunjangan pengangguran berjumlah 1.434 juta dalam pekan yang berakhir 25 Juli.

Euro berada di level tertinggi baru 22-bulan di USD1,1808, sebelum turun kembali ke USD1,1791, naik 0,01% pada hari itu. Sterling naik 0,43% menjadi USD1,13051, tertinggi sejak Maret. (feb)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya