Terlilit Utang, Mantan Orang Terkaya China Ini Jual Gedung Pencakar Langit

Giri Hartomo, Jurnalis
Senin 03 Agustus 2020 15:01 WIB
Orang Kaya China Jual Saham Hotelnya. (Foto: Okezone.com)
Share :

JAKARTA - Wanda Hotel Development setuju menjual 90% sahamnya di Vista Tower seharga USD270 juta atau setara Rp3,96 triliun kepada Magellan Parcel. Perusahaan real estate berbasis di Chichago itu memiliki sisa 10% saja dari proyek perumahan dan hotel mewah 101 lantai tersebut.

Dengan penjualan aset ini, anak usaha yang terdaftar di Hong Kong dari Dalian Wanda Group diharapkan dapat memberi pengembalian bersih sebesar USD12,13 juta atau Rp178,22 miliar sebelum pajak.

"Karena proyek properti Chicago masih dalam pembangunan, pembuangan akan membantu mengurangi hutang kelompok saat ini dan masa depan," kata perusahaan mengutip dari Forbes, Senin (3/8/2020).

Baca Juga: Bill Gates Desak Pemerintah AS untuk Segera Temukan Vaksin Corona

Wang memiliki kekayaan sebesar USD14,3 miliar atau Rp207,64 triliun adalah pendiri dan ketua Grup Dalian Wanda. Dia pernah mencicipi gelar orang terkaya China dengan jumlah kekayaan dua kali lebih besar dari saat ini.

Bagiamana tidak, dirinya telah berkecimpung ke industri real estat komersial China pada awal 1990-an dan berhasil menjadikan grup tersebut kerajaan hiburan kelas dunia. Namun sayang pada 2017, posisinya disalip oleh Pendiri Alibaba Group Jack Ma.

Baca Juga: Orang India Gusur Warren Buffett Jadi Orang Terkaya di Dunia

Setelah melakukan banyak akuisisi selama beberapa tahun di Eropa dan AS, Wanda telah membongkar aset setelah ditempatkan pada daftar pengawasan oleh regulator pada April 2017. Dia menjual aset hotel dan pariwisata Tiongkok-nya selama lebih dari USD9 miliar atau Rp132,2 triliun pada 2017, diikuti dengan saham di klub sepak bola Spanyol Atletico de Madrid.

Kemudian bagian dari saham di rantai bioskop AS AMC setahun kemudian. Pada Maret, Wanda Sports Group setuju untuk menjual bisnis triathlon Ironmannya seharga USD730 juta atau Rp10,7 triliun.

Dalian Wanda Group telah bergabung dengan gelombang perusahaan China yang mencari investasi luar negeri yang ambisius antara 2012 dan 2016. Mereka berharap untuk mencap diri mereka sebagai perusahaan kelas global, belajar dari mitra di luar negeri dan melakukan diversifikasi di luar pasar domestik yang semakin ramai. Namun sayanganya, kesepakatan tidak selalu berhasil.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya