Indonesia Disebut Sudah Resesi, Cek 5 Faktanya

Kurniasih Miftakhul Jannah, Jurnalis
Sabtu 15 Agustus 2020 09:18 WIB
Grafik Ekonomi (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 adalah pertumbuhan ekonomi yang terburuk sejak 1999. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 mencapai minus 5,32%.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan kontraksi yang lebih dalam ini terendah sejak tahun 1999 yang mana ekonomi minus 6,13% pada triwulan I. Kala itu, ekonomi Indonesia minus 6,13%.

"Kalau kita melacak kembali kontraksi 5,35% ini terendah sejak triwulan satu tahun 1999 ini mengalami kontraksi minus -6,13%," kata Suhariyanto.

Kondisi ini membuat Indonesia di ambang jurang resesi, Sebab, jika pertumbuhan ekonomi kuartal III kembali mengalami minus, Indonesia sudah bisa dinyatakan resesi.

Berikut adalah fakta mengenai resesi ekonomi yang dirangkum Okezone, Sabtu (15/8/2020).

Baca Juga: Waspada! Ekonomi Indonesia 2021 Bisa Minus Lagi jika... 

1. Secara Teknikal Indonesia Resesi

Ekonom Core Piter Abdullah menilai Indonesia secara teknikal sudah bisa mengalami resesi. Hal ini karenakan ekonomi terus mengalami tekanan pada kuartal II dan akan terjadi di kuartal III.

"Resesi adalah kenormalan baru di tengah wabah. Wabah terhadap perekonomian sangat besar terhadap perekonomian global dan masing-masing negara. Bahkan secara teknikal sesungguhnya kita sudah resesi," kata Piter Abduulah, di Jakarta, Kamis (13/8/2020).

2. Resesi Terjadi di Banyak Negara

Piter mengatakan, resesi berpotensi terjadi di semua negara. Beberapa negara secara official sudah dinyatakan resesi. Apalagi, beberapa negara akan menyusul, termasuk indonesia.

"Fokus pemerintah sebaiknya menanggulangi wabah dan meningkatkan ketahanan masyarakat dan dunia usaha. percepat realisasi semua program stimulus yang sudah direncanakan," imbuhnya.

 

3. Krisis Ekonomi Dunia Terparah

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan krisis perekonomian dunia saat ini merupakan yang terparah sepanjang sejarah. Saat ini semua negara baik negara miskin, negara berkembang, termasuk negara maju, semuanya sedang mengalami kemunduran karena terpapar Covid-19.

Dia menyebut akibat pandemi virus corona atau Covid-19 yang melanda seluruh negara membuat perekonomian berjalan macet atau hang.

“Ibarat komputer, perekonomian semua negara saat ini sedang macet, sedang hang. Semua negara harus menjalani proses mati komputer sesaat, harus melakukan re-start, harus melakukan re-booting. Semua negara mempunyai kesempatan men-setting ulang semua sistemnya,” kata Jokowi saat menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR, Jumat (14/8/2020).

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya