JAKARTA - Pemerintah memastikan bantuan 30 juta dosis vaksin Covid-19 akan didatangkan pada akhir 2020. Nantinya, akan ada perbedaan dalam hal pendistribusian vaksin.
Kendati demikian, vaksin tersebut gratis tapi skema kedua ditanggung secara mandiri.
Okezone pun merangkum fakta-fakta terkait perkembangan vaksin Covid-19, Sabtu (5/9/2020):
Baca juga: Vaksin Covid-19 Berbayar, Erick Thohir: Bukan Ajang Pemerintah Cari Uang
1. Erick Thohir Tak Mau Vaksin Covid-19 Bernasib seperti BBM Subsidi
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Erick Thohir mengatakan, Vaksin Corona akan segera diluncurkan kepada masyarakat dalam waktu dekat. Nantinya, pemerintah tidak mau beban Vaksin Corona bernasib sama seperti BBM subsidi yang bisa dinikmati semua kalangan.
"Kita tidak mau, beban dari keseluruhan ini menjadi beban pemerintah yang selama ini kita selalu berbicara positif negatif. Ketika kita bicara subsidi listrik 450-900 VA, kita harap jangan salah sasaran, jangan sampai juga seperti yang subsidi BBM, yang tidak pantas menerima subsidi itu," ujarnya, Jakarta.
Erick mengatakan, pemerintah nantinya hanya akan menanggung biaya vaksin gratis bagi sebanyak 93 juta orang masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Jumlah tersebut diperoleh dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Baca juga: Erick Thohir Tak Mau Vaksin Covid-19 Bernasib seperti BBM Subsidi
"Ada vaksin yang bantuan pemerintah melalui BPJS Kesehatan untuk 93 juta orang yang sangat memerlukan. Sangat memerlukan. Jadi kita sangat memastikan itu dibantu program pemerintah. Tapi program mandiri juga kita dilibatkan karena banyak pihak mampu membeli," kata dia.
Dia mengajak nantinya asosiasi pengusaha mau mengajak anggotanya untuk menyediakan vaksin gratis bagi karyawan perusahaan. Sehingga vaksinasi Virus Corona tidak menjadi beban bagi keuangan negara.
"Program vaksin mandiri, kita harap anggota Kadin mandiri lah nggak perlu minta yang subsidi. Bahkan saya tadi dapat tanggapan positif dari Kadin di sini ada Astra, Lippo, Sinarmas, ya bukan tidak mungkin mereka berani beli sendiri vaksin untuk kebutuhan karyawan mereka. Hal ini akan kita lihat lagi. Program kesehatan ini menjadi sangat penting," katanya.
Erick menambahkan, rencana vaksinasi Virus Corona tersebut sudah dikoordinasikan dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pemerintah juga mengajak TNI dan Polri terlibat dalam uji coba vaksin yang akan berlangsung dalam waktu dekat.
Baca juga: Erick Thohir Ungkap Harga Vaksin Covid-19 bagi Orang Kaya Rp438.000
"Untuk kesehatan sendiri, kita memang mempunyai 3 program. Yang salah satunya tentu vaksin karena vaksin jadi hal yang penting dan kemarin juga sudah disampaikan ke DPR dan pemerintah. Dan di mana juga kita harapkan TNI dan Polri bisa terus mengkoordinasikan vaksinasi yang akan terjadi dalam waktu yang tidak lama lagi," ujar Erick.
2. Vaksin Covid-19 Gratis Hanya untuk 93 Juta Orang
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut pemberian bantuan vaksin covid-19 dari pemerintah akan menggunakan data dari BPJS Kesehatan. Bantuan vaksin tersebut, akan diberikan kepada masyarakat yang sangat membutuhkan.
Erick pun tak menampik penyaluran vaksin covid-19 nantinya menggunakan dua skema yaitu berbayar dan bantuan dari pemerintah.
"Kita harapkan juga vaksin ini ada sendiri dua tipe macam vaksin. Ada vaksin yang memang bantuan dari pemerintah melalui data BPJS Kesehatan, yang memang ada 93 juta orang yang sangat memerlukan. Sangat memerlukan," ujar Erick dalam konferensi pers secara virtual.
Mantan Bos Klub Inter Milan kembali menegaskan, penyaluran vaksin covid-19 berbayar hanya untuk mengurangi beban APBN pemerintah. Selain itu tambah Erick, vaksin berbayar ini juga dikhusukan untuk rakyat yang mampu.
"Tapi program yang mandiri juga kita libatkan karena kita tahu banyak juga pihak-pihak yang mampu membeli. Kita tidak mau nanti beban keseluruhan ini jadi beban pemerintah," ucap dia.
3. Erick Thohir Percepat Imunisasi Vaksin Covid-19 di Desember
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana Harian Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir ingin vaksinasi virus Corona (Covid-19) dipercepat ke Desember ini. Rencana sebelumnya, vaksinasi dimulai Januari 2021.
"Untuk imunisasi atau vaksinasi akan kita lakukan Insya Allah di awal tahun depan, kalau bisa lebih cepat bulan Desember Alhamdulillah," kata Erick dalam konferensi pers melalui virtual.
Erick melanjutkan diusahakan agar vaksinasi ini dapat dilakukan lebih cepat dari yang direncanakan pada awal 2021.
"Imunisasi massal atau vaksinasi massal di awal tahun yang kita usahakan juga lebih cepat lagi kalau bisa," ujarnya.
Namun ada berbagai hal yang perlu dipersiapkan dalam rangka melakukan vaksinasi ini, salah satunya pendataan terkait orang-orang yang diprioritaskan atau lebih dulu mendapatkan vaksin.
Pihaknya pun melibatkan IDI dan PPNI untuk melakukan pemetaan orang-orang yang akan didahulukan mendapatkan vaksinasi, terutama para dokter dan perawat.
"Nah ini kan pengalaman kita juga kemarin melakukan subsidi gaji juga sama kita memastikan data siapa yang dibantu, gaji di bawah Rp 5 juta dengan BPJS Ketenagakerjaan. Nah sama juga, saya rasa sudah hal yang seyogyanya kita lakukan kerja sama, sinergi data ini dengan IDI dan PPNI," tandasnya.
4. Vaksin Covid-19 Berbayar, Erick Thohir: Bukan Ajang Pemerintah Cari Uang
Menteri BUMN Erick Thohir meminta semua pihak tidak salah paham terkait penyaluran vaksin covid-19 dengan mekanisme berbayar. Menurutnya, vaksin covid-19 berbayar ini bukan ajang pemerintah mencari uang kembali.
Pasalnya, vaksin berbayar ini dikhususkan untuk masyarakat yang benar-benar mampu dalam hal ekonomi.
"Jadi bukan juga diperjualbelikan seakan-akan pemerintah cari uang, tapi pemerintah punya gratis," ujar Erick dalam konferensi pers secara virtual.
Erick yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 menegaskan, tidak ada perlakukan khusus dalam penyaluran vaksin berbayar. Penyaluran vaksin berbayar atau gratis akan diberikan dengan perlakukan yang sama.
"Tapi bukan nanti yang bayar diduluin dari yang gratis, bukan. Ini jangan diputar balikan bahwa nanti ada sinkronisasi jadwal data," imbuhnya.
Dia berharap agar para pengusaha-pengusaha besar di Indonesia mau merelakan dananya untuk membeli vaksin yang disediakan pemerintah.
"Seperti saya kemarin bicara dengan Kadin. Kalau memang yang bisa mandiri bayar, ya jangan beratkan pemerintah. Seperti kemarin teman pengusaha di Kadin mereka bilang siap bayar," tandasnya.
5. Masyarakat Bisa Imunisasi Vaksin Covid-19 Akhir Tahun?
Masyarakat Indonesia diprediksi akan menjalani vaksin Covid-19 pada Desember 2020 mendatang. PT Bio Farma (Persero) ditargetkan sudah menyelesaikan proses pengadaan vaksin satu bulan lebih cepat dari rencana sebelumnya, yaitu Januari 2021.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan Desember nanti vaksin sudah selesai menjalani uji klinis fase III.
"Untuk imunisasi atau vaksinasi akan kita lakukan Insya Allah di awal tahun depan, kalau bisa lebih cepat bulan Desember Alhamdulillah," kata Erick dalam konferensi pers melalui virtual, Kamis (3/9/2020).
Erick melanjutkan diusahakan agar vaksinasi ini dapat dilakukan lebih cepat dari yang direncanakan pada awal 2021.
"Imunisasi massal atau vaksinasi massal di awal tahun yang kita usahakan juga lebih cepat lagi kalau bisa," ujarnya.
(Fakhri Rezy)