Meski mal dan toko-toko non-esensial dibolehkan buka saat PSBB transisi 15 Juni silam, Tutum mengatakan penjualan masih belum kembali normal karena daya beli konsumen yang melemah.
"Saat PSBB pertama di bulan April, sampai sekarang saja, kondisinya sudah makin melemah. Pengunjung pusat belanja pun masih di bawah angka target dari keharusan kita menjalankan bisnis kita, contoh, kita diizinkan 50% dari kapasitas (total pengunjung), 50% pun belum tercapai hingga saat ini. Sehingga apa yang kami (lakukan) saat (mal) buka ini adalah lebih untuk menjaga situasi perekonomian agar dapat berjalan, tapi pendapatan kami masih jauh dari harapan untuk menutupi biaya-biaya yang harus dipikul oleh kami," jelasnya.
"Kalau (PSBB) ini dilakukan sekali lagi, kami ini sudah berdarah-darah, saya kira mempercepat kematian-kematian di sektor kami."
(Dani Jumadil Akhir)