Daftar 25 Pebisnis Wanita Paling Berpengaruh di Asia, Ada 2 dari Indonesia

Giri Hartomo, Jurnalis
Selasa 15 September 2020 13:59 WIB
Daftar 25 Wanita Paling Berpengaruh di Asia. (Foto: Okezone.com/Forbes)
Share :

JAKARTA - Pandemi virus corona membuat sektor bisnis secara global mengalami gangguan. Para pemimpin perusahaan pun terus diuji untuk bisa survive pada kondisi saat ini.

Ada 25 pemimpin wanita di Asia yang telah berhasil menangani dan menghadapi tantangan tersebut. Bahkan mereka berhasil menunjukan keberaniannya di masa-masa sulit ini.

Wanita ini bergerak dalam berbagai macam industri teknologi dari mulai bioteknologi, fintech dan edtech. Kemudian ada juga dari sektor tradisional seperti ritel, logistik dan hukum..

Meskipun berbeda, mereka semua memiliki rekam jejak kesuksesan baik menjalankan perusahaan dengan pendapatan yang cukup besar atau mendirikan perusahaan rintisan bernilai lebih dari USD1 miliar atau sekitar Rp14,8 triliun (mengacu kurs Rp14.900 per USD).

Baca Juga: Viral Surati Jokowi Terkait PSBB, Budi Hartono Miliki Kekayaan Rp260 Triliun

Selain itu, para wanita ini juga memiliki kepemimpinan yang kuat dan visi untuk beradaptasi dengan normal baru dan melihat peluang di mana orang lain melihat tantangan.

Mengutip dari halaman Forbes, Selasa (15/9/2020), berikut 25 pebisnis wanita yang memegang peranan penting atau memiliki pengaruh di kawasan Asia Pacific. Berikut daftarnya:

1. Melanie Perkins - Australia (Co-founder dan CEO Canva)

Perkins mendirikan Canva dengan Cameron Adams dan Cliff Obrecht yang sekarang merupakan tunangannya pada 2013. Ketika itu, dirinya masih menjadi mahasiswa di University of Western Australia.

Sejak itu, perusahaan perangkat lunak desain grafis telah mengumpulkan lebih dari USD300 juta atau sekitar Rp4,4 triliun. Pada putaran terakhir bulan Juni, perusahaan berhasil meraup USD6 miliar atau sekitar Rp89,1 triliun.

2. Zhao Yan - China (Chairman and General Manager, Bloomage BioTechnology).

Zhao membeli Bloomage BioTechnology pada tahun 2001, Zhao telah menjadi pembuat asam hialuronat terbesar di dunia digunakan dalam obat-obatan, kosmetik dan suplemen makanan dengan sepertiga dari pangsa pasar global. Perusahaan go public di Shanghai Sci-Tech Innovation Board pada 2019 setelah menghapus pencatatan di Hong Kong dua tahun sebelumnya.

Baca Juga: Memanas dengan Bill Gates, Elon Musk: Dia Tak Tahu Apa-Apa soal Truk Listrik

Sejak itu, harga sahamnya telah naik hampir dua pertiga, menjadikan Zhao salah satu wanita terkaya di China, senilai USD6,4 miliar atau sekitar Rp94,9 triliun. Pada 2019, laba bersih naik 38% menjadi USD84 juta atau sekitar Rp1,2 triliun.

3. Lily Kong - Singapura (President Singapore Management University)

Kong adalah presiden kelima dari Singapore Management University dan wanita pertama yang memimpin salah satu universitas top di negara pulau itu. Seorang profesor geografi yang pada 2011 membantu mendirikan Yale-NUS College antara Yale University dan National University of Singapore, Kong memimpin SMU pada Januari 2019.

4. Roshni Nadar Malhorta - India (Chairperson, HCL Technologies)

Pada pertengahan Juli, Roshni Nadar Malhotra mengambil alih sebagai ketua HCL Technologies dari ayahny Shiv Nadar, yang baru saja berusia 75 tahun. Nadar Malhotra, 38 dan satu-satunya anak pendiri HCL, telah membayar iurannya sebelum suksesi yang telah lama direncanakan ini.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya