Tak hanya itu, sektor perbankan juga sangat terpukul dengan adanya pandemi ini. Saudara kandung Ty dari GT Capital dan Metrobank kehilangan 46% dari kekayaan mereka, menjadi USD1,4 miliar atau Rp20 triliun.
Frederick Dy turun lebih dari 46% menjadi USD190 juta atau sekitar Rp2,7 triliun. Hal ini disebabkan sahamnya di Security Bank turun 52% selama setahun terakhir.
Namun ternyata, ada juga miliarder yang kekayaannya mengalami peningkatan. Tercatat ada 10 miliarder Filipina yang harta kekayaannya meningkat.
Salah satunya adalah Edgar Sia II adalah peraih pendapatan terbesar tahun ini baik dalam persentase maupun dolar. Harta kekayaan bertambah USD300 juta atau sekitar Rp4,4 triliun atau 75%, ke kekayaan bersihnya, yang sekarang menjadi USD700 juta atau sekitar Rp10,3 triliun.
Kenaikan itu sebagian karena keberhasilan IPO MerryMart-nya pada bulan Juni. Saham toko kelontong tercatat meningkat hampir dua kali lipat sejak pencatatan karena tindakan karantina akibat peningkatan penjualan.
Enam nama keluar dari daftar, termasuk Edgar Saavedra dari Megawide Construction. Saham Megawide turun lebih dari 65% setelah melaporkan kerugian bersih paruh pertama sebesar USD8 juta atau sekitar Rp117 miliar.
Namun, salah satu pendiri Megawide, Michael Cosequin tetap masuk dalam daftar karena sebagian besar kekayaannya terkait dengan penjualan saham perusahaan sebelumnya.
Tanah milik Eduardo Cojuangco dari San Miguel yang meninggal pada bulan Juni, diwarisi oleh istrinya, Soledad Oppen-Cojuangco, yang menempati peringkat 16. Dia berbagi kekayaan dengan keempat anaknya Carlos, Luisa, Margarita dan Mark.
Demikian pula, Lance Gokongwei dan saudara-saudaranya memulai debutnya dalam daftar di peringkat 4, menggantikan ayah mereka John Gokongwei Jr yang meninggal pada November 2019. Lance Gokongwei berbagi kekayaan dengan lima saudara perempuannya Faith, Hope, Lisa, Marcia dan Robina.
(Dani Jumadil Akhir)