Waduh, Operator Angkutan Darat Rugi Rp15,9 Triliun per Bulan Gegara Corona

Giri Hartomo, Jurnalis
Minggu 20 September 2020 09:35 WIB
Bus (Foto: Okezone.com)
Share :

JAKARTA - Pandemi virus corona membuat hampir sebagian sektor bisnis terganggu. Tak terkecuali juga pada sektor transportasi darat.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, operator transportasi darat mengaku mengalami kerugian akibat pandemi virus corona. Bahkan total kerugiannya mencapai Rp15,9 triliun setiap bulannya.

Baca Juga: Pengusaha Minta Menhub Kampanyekan Naik Bus Aman dan Nyaman

"Kami mencoba diskusi dengan Organda dan ini masih angka kasar. Kerugian yang didapatkan karena penurunan penumpang dan kendaraan yang melayani dalam 1 bulan itu untuk AKAP (antar kota antar provinsi) saja mencapai Rp1 triliun," ujarnya kepada Media, Minggu (20/9/2020).

Budi menjelaskan, untuk penurunan penumpang pada bus antar kota antar provinsi (AKAP) saja, dalam satu bulan membuat operator mengalami kerugian. Angka tersebut belum termasuk kerugian dari angkutan barang.

Sehingga menurutnya, secara keseluruhan baik itu untuk angkutan penumpang maupun barang, kerugian yang diderita pelaku usaha transportasi darat mencapai Rp 15,9 triliun per bulan. Lagi-lagi penyebabnya adalah karena penurunan jumlah penumpang dan penurunan kendaraan yang melayani.

Baca Juga: Terpukul Pandemi Covid-19, Penumpang Bus AKAP Baru 30%

"Data ini kami dapatkan setelah diskusi dengan Organda. Ini sifatnya masih perhitungan kasar," kata Budi.

Untuk mencegah hal tersebut, pihaknya tengah mengkaji untuk memberikan relaksasi kepada sektor transportasi darat. Tujuannya adalah agar para operator angkutan darat itu bisa tetap bertahan hingga masa pandemi berlalu.

"Mereka memberi pelayanan baik kepada masyarakat sebelum pandemi. Sekarang merugi. Sekarang yang menjadi perhatian kami bagaimana kita tetap mempertahankan operator itu bisa tetap eksis sampai pandemi selesai. Jadi pemerintah hadir diskusi dengan operator," jelasnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya