Sertifikasi Produk Kesehatan Lokal, Luhut: Kita Tak Lagi Impor

Taufik Fajar, Jurnalis
Rabu 30 September 2020 08:07 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Okezone)
Share :

Merespon hal tersebut, kalangan industri farmasi dalam negeri pun menyambut baik dan sangat mengapresiasi langkah pemerintah. Diketahui, kalangan industri farmasi dalam negeri, tetap jeli dan kreatif dalam memandang dampak pandemi.

“Bagi kalangan industri yang jeli dalam memandang peluang, saat ini mulai mengekspor produk-produk yang ‘nongkrong’ dan belum terserap oleh dalam negeri. Kita sangat menunggu adanya sertifikasi ini, dan menanti bangkitnya produk dalam negeri . Dari kami, sudah beberapa industri farmasi dalam negeri yang memulai untuk membuat sendiri bahan bakunya, kita tidak lagi impor,” ujar salah seorang perwakilan industri farmasi nasional yang turut hadir.

Adapun, kebutuhan anggaran tambahan tahun 2021 dalam rangka fasilitasi sertifikasi TKDN sebesar Rp 163,5 milyar, dan akan digunakan untuk melakukan sertifikasi TKDN sekurang-kurangnya untuk 10.000 produk.

Data Kemenperin menyebutkan, terkait kekuatan industri APD dan masker dalam negeri, untuk Coverall-Medical, produksi per bulan sebanyak 37,139,215 pcs, produksi sampai dengan bulan Desember sebanyak 334,252,935 pcs, dan kebutuhan s/d Desember sebanyak 8,529,188 pcs, jadi ada selisih sebanyak 325,723,747 pcs.

Sementara, Masker Surgical, produksi per bulan sebanyak 350,536,160 pcs, Produksi sampai dengan bulan Desember sebanyak 3,154,825,440 pcs. Kebutuhan sampai dengan Desember 129,839,311 pcs, dan ada selisih sebanyak 3,024,986,129 pcs.

Bahan baku APD dan Masker (Meltblown), bahan baku masker berupa meltblown kemampuan nasional sebesar 200 ton/bulan dengan estimasi produksi sampai dengan Desember 1.800 ton, kebutuhan Bahan Baku Meltblown 4.659.705 ton/bulan.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya