Dua produsen electric vehicle (EV) Battery untuk kendaraan listrik terbesar dunia itu mengisyaratkan akan bergabung dengan proyek investasi senilai USD20 miliar dalam pengembangan rantai pasokan nikel di Tanah Air.
Menurut dia, kehadiran investasi luar negeri menunjang program industri nasional. Erick mengaku yakin, aspek keberlanjutan terus berkembang dan mendukung ketahanan energi Indonesia.
"Indonesia selama ini dikenal sebagai produsen dan eksportir nikel, bahan baku utama EV Battery, terbesar dunia yang menguasai 27% kebutuhan pasar global," ujar Erick
Respons positif investor asing itu, kata dia, menjadi bukti bahwa kebijakan Indonesia sudah tepat. Dengan kehadiran investasi luar negeri untuk menunjang program nasional di industri ini, maka pemerintah yakin aspek keberlanjutan akan terus berkembang dan Indonesia semakin kuat dalam daya saing untuk mendukung ketahanan energi bagi Indonesia.
(Dani Jumadil Akhir)