Menurut dia, negara-negara tersebut mulai mengembangkan Islam value chain dengan menawarkan sejumlah program seperti media dan rekreasi Islami, pariwisata Islami atau Muslim-Friendly tourism, apotek dan kosmetik halal, keuangan sosial dan komersial Islam, dan seterusnya.
"Jadi negara mayoritas non-Muslim lainnya seperti China telah menghasilkan sejumlah besar item fashion Muslim. Dan mereka menjualnya melalui platform digital. Maka itu, negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) tidak boleh ketinggalan," tandas dia.
(Feby Novalius)