Kemenkeu: Jangan Persoalkan Indonesia Resesi

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Sabtu 07 November 2020 12:45 WIB
Indonesia Alami Resesi. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai pemerintah pertama Indonesia yang menjadi penyangga perekonomian Nasional. Di mana pasar dalam negeri mengalami kelumpuhan akibat ekonomi dan kesehatan terimbas pandemi Covid-19.

Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo mengatakan, pemerintah Jokowi benar-benar serius membawa Indonesia untuk keluar dari pandemi yang masih terjadi saat ini.

Baca Juga: Jubir Wapres: Tidak Perlu Panik dengan Resesi

"Dan saya ingin menggarisbawahi bahwa, ini kali pertama pemerintah menjadi penyangga utama perekonomian ketika market betul-betul lumpuh dan masyarakat menghadapi tekanan yang luar biasa," ujar Yustinus dalam sesi diskusi dengan MCN Trijaya, Jakarta Sabtu (7/11/2820).

Perihal pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) minus 3,49% secara tahunan (yoy) dan membawa perekonomian Indonesia ke jurang resesi, kata Yustinus, yang harus menjadi perhatian adalah respon pemerintah terhadap resesi itu sendiri.

Dengan kata lain, rumusan kebijakan pemerintah dan bagaimana kebijakan itu direalisasikan menjadi poin penting dalam skema pemulihan ekonomi nasional.

"Jadi menurut saya, yang penting bukan mempersoalkan resesi atau tidak resesi, tapi yang penting ada bagaimana respons pemerintah dan kebijakannya dan arah kebijakan itu," kata dia.

Baca Juga: Bantu Ekonomi, Tolong Orang Kaya Jangan Tahan Belanja

Dia menilai, respon pemerintah dengan merumuskan stimulus kebijakan untuk sejumlah sektor bisnis sudah berada pada jalur yang benar. Bahkan, upaya itu membuahkan hasil yang baik. Hal ini dilihat dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal ke-III 2020 yang mengalami perbaikan. Sementara pada kuartal II pertumbuhan mengalami kontraksi yang cukup dalam, yakni mencapai 5,32 persen.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya