Penghasil Sagu Terbaik, UMKM Papua Diminta Jual Komoditas Unggulan

Michelle Natalia, Jurnalis
Kamis 26 November 2020 15:10 WIB
Menkop UKM Teten Masduki (Foto: Setkab)
Share :

JAKARTA - Pandemi Covid-19 memberikan pembelajaran bahwa dalam pengembangan UMKM ke depan harus berbasis kearifan lokal. Pelaku UMKM juga harus bisa menghubungkan produk UMKM ke dalam ekosistem digital.

"UMKM Papua diharapkan dapat menghasilkan produk lokal dengan nilai tambah dan ekonomis tinggi," ujar MenkopUKM Teten Masduki, Kamis (26/11/2020).

Menurut Teten, kekayaan alam khususnya migas akan habis. Tetapi, kekayaan alam seperti pertanian, perkebunan, dan perikanan, dapat bernilai tambah dan ekonomis tinggi.

Baca Juga: Belajar Digitalisasi, Kemenparekraf Dorong UMKM Bangkit di Masa Corona

"Papua merupakan penghasil sagu terbaik dan terkenal memiliki keunggulan kadar gula yang rendah yang bisa menjadi nilai tambah," ucapnya.

Teten berharap, UMKM Papua bisa fokus kepada komoditas unggul yang memiliki pangsa pasar tersendiri. Misalnya, rempah-rempah (cengkeh, pala, vanilla), kelor, nilam. Termasuk essential oil massoia atau masoi yang bernilai tinggi bisa mencapai Rp10 juta perkilogram dan merupakan bahan baku salah satu parfum terkenal, gaharu, cendana, dan lain-lain.

"Belum lagi potensi ikannya, seperti ikan mas, tuna, kerapu, dan sebagainya. Ada juga kelapa, dan potensi pariwisata," imbuh Teten.

Hanya saja, Teten berharap pengelolaan potensi-potensi tersebut harus berkelompok dalam skala ekonomis, dan dipercepat dengan digitalisasi, sesuai dengan arah kebijakan transformasi UMKM ke depan.

Di antaranya, transformasi ke sektor formal, hingga transformasi ke digital dan pemanfaatan teknologi. "97% wilayah Indonesia telah terhubung dengan internet, termasuk Papua," kata Teten.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya