Industri Tekstil Sangat Vital, Potensinya USD30 Miliar

Michelle Natalia, Jurnalis
Jum'at 27 November 2020 18:25 WIB
Buruh Pabrik (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - Industri tekstil Indonesia pernah menjadi primadona sektor manufaktur Tanah Air. Industri tekstil adalah salah satu pencipta lapangan kerja dan kontributor terbesar bagi pertumbuhan ekonomi negara. Meskipun ekonomi naik turun, sektor tekstil mengalami pertumbuhan yang stabil dari awal 1970-an hingga pertengahan 2000.

Baca Juga: 3 Fakta Bahan Baku Impor Diperjualbelikan, Pengusaha Tekstil Marah

Namun sejak 2008, sektor tekstil ini mengalami keterpurukan, diterpa faktor internal dan eksternal. Secara internal, kebijakan perdagangan pemerintah yang tidak jelas, kenaikan upah dan biaya utilitas, kurangnya investasi baru mempengaruhi sektor ini. Secara eksternal, kebangkitan China sebagai pusat manufaktur utama berdampak buruk pada daya saing sektor tersebut karena barang-barang murah China membanjiri pasar domestik.

Director Asia Pacific Rayon mengatakan output sektor tekstil diperkirakan mencapai USD30 miliar per tahun, yang merupakan 2% dari pertumbuhan PDB dan 10% dari total output manufaktur.

"Tetapi karena memetakan jalur baru ke depan, sektor tekstil berada di persimpangan jalan," ujar Basrie Kamba di Jakarta, Jumat (27/11/2020).

Saat ini industri menemukan dirinya berjuang untuk bertahan hidup. Investor baru merasa sulit untuk bersaing dalam lingkungan survival of the fittest. Banyak produsen tekstil jangka panjang mengalami penurunan output karena impor produk luar negeri yang lebih murah.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya