JAKARTA - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan terus mengejar utang PT Lapindo Brantas Inc dan PT Minarak Lapindo Jaya yang sampai saat ini hanya menawarkan aset ke pemerintah untuk membayarkan utang-utangnya.
Dirjen Kekayaan Negara Kemenkeu Isa Rachmatarwata mengatakan, aset yang ditawarkan Lapindo tidak cukup maka akan tetap menagih pembayaran uang tunai.
"Kalau enggak cukup asetnya, kita minta pembayaran tunai dan mengadopsi pertama untuk kami yaitu kita melihat opsi lainnya yang mereka kita pakai," kata Isa dalam video virtual, Jumat (4/12/2020)
Baca Juga: Lapindo Bayar Utang Pakai Aset? Kemenkeu: Sudah Tertimbun Lumpur
Menurutnya, pembayaran aset ini masih akan dilihat apakah cukup membayar utangnya. Pemerintah pun sudah menerima tawaran Lapindo dalam pembayaran utanganya menggunakan aset yang dimiliki perusahaan.
" Lapindo Brantas mau nyerahin asetnya. Kita jajaki di mana aset, mana yang mana wilayah terdampak kita lihat dan evaluasi kalau aset nilainya cukup kita ambil. Udah ada kemajuan kalau udah ada kesimpulannya kita khusus kasih tahu intinya adalah kita mau progresnya," katanya.