JAKARTA - PT Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT) mengalami naik dan turun dari sisi penumpang pada tahun ini. Hal ini dikarenakan pandemi virus corona (Covid-19) yang menginfeksi hampir seluruh daerah di Indonesia.
Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, sebenarnya jumlah penumpang MRT Jakarta pada periode Januari hingga Februari mengalami hal yang cukup menggembirakan. Namun pada bulan selanjutnya jumlah penumpang anjlok karena adanya pandemi.
Baca Juga: Mati Listrik di Jakarta, Bagaimana Operasional MRT?
“Kalau kita lihat perjalanannya Januari dan Februari cukup menggembirakan. Karena pandemi Covid-19 sehingga penumpang turun,” ujarnya dalam acara Forum Jurnalis MRT Jakarta secara virtual, Kamis (10/12/2020).
Menurut William, pada bulan Juni angkanya mulai naik kembali seiring dengan relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan oleh pemerintah. Pada bulan Juni, jumlah penumpang rata-rata mencapai 17.000 per hari.
Baca Juga: Kontraktor Korsel hingga Inggris Minat Garap Proyek MRT Jakarta Fase II
“Bulan juni angka naik walaupun pemberlakuan PSBB jumlah yang tercatat 17.000,” ucapnya.
Hingga saat ini, rata-rata penumpang MRT mulai naik kembali. Adapun rata-rata penumpang MRT mencapai 27.901 per hari dan diharapkan masih bisa berkembang hingga akhir tahun nanti.