JAKARTA - Kemenperin mencatat, nilai ekspor Barang Industri Kerajinan pada periode Januari – September 2020 sebesar USD435 juta atau setara Rp6,17 Triliun. Nilai tersebut mengalami penurunan sebesar 9,9% jika dibandingkan dengan nilai ekspor periode Januari – September 2019 yang tercatat sebesar USD483 juta atau setara Rp6,71 Triliun.
Direktur Jenderal IKMA Gati Wibawaningsih mengatakan saat ini banyak masyarakat melakukan sebagian besar kegiatannya dari rumahnya masing-masing, terutama masyarakat yang hidup di kota-kota besar di Indonesia.
Baca Juga: Kekayaan Indonesia, Larva Kering Riau Diekspor ke Inggris
"Kebiasaan yang baru ini nampaknya mendorong masyarakat kota untuk membuat rumahnya lebih nyaman dengan berbagai macam cara, salah satunya dekorasi interior yang dapat membuat suasana rumah semakin nyaman. Mulai dari melakukan peremajaan infrastruktur hingga perlengkapan rumah tangga seperti tudung saji yang dibuat selaras," ujar Gati Wibawaningsih di Jakarta, Sabtu (12/12/2020).
Baca Juga: Jokowi Lepas Ekspor Terbesar Tahun Ini Senilai Rp23,75 Triliun
Tudung saji merupakan salah satu produk dari Industri Kerajinan. Untuk itu diperlukan suatu langkah dari pemerintah untuk menggiatkan kembali perajin salah satunya melalui kompetisi.
“Para perajin harus ikut beradapatasi memaksimalkan potensi untuk improvisasi agar dapat terus berkreasi. Para perajin dituntut untuk terus berinovasi mengeluarkan ide, dan karya kreatif yang dapat memberikan pengaruh postif pada perkembangan indsutri kerajinan,” tambah Gati.