RI Banjir Baja Impor China, 100 Ribu Pekerja Terancam PHK

, Jurnalis
Jum'at 22 Januari 2021 08:28 WIB
Industri Baja dalam Negeri Kalah Bersaing dengan Baja Impor dari China. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
Share :

Peraturan menteri ini merupakan perpanjangan dari aturan serupa sebelumnya pada periode 2015-2018 dengan penerapan bea masuk 28% pada tahun pertama hingga 18% pada tahun ketiga.

Sementara itu, Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi berbeda pandangan dengan KSPI. Menurutnya, industri baja merupakan industri hulu yang dapat berpengaruh terhadap industri lain.

Dia berpendapat harga baja impor yang murah juga akan berdampak positif terhadap industri lainnya. Karena itu, ia menyarankan pemerintah untuk mengkaji terlebih dahulu sebelum memperpanjang penerapan bea masuk terhadap baja impor.

"Kalau misalkan ini dinaikkan tarifnya. Artinya di sektor lain yang menggunakan baja akan mengalami kenaikan ongkos produksi dan akan ada implikasi pengangguran juga. Jadi kita harus berbicara ekosistemnya, bukan satu sektor saja," jelas Faisal.

Faisal juga meminta pemerintah untuk mempertimbangkan nilai tambah produk baja dan besi nasional yang memanfaatkan baja impor asal China . Apalagi, kata dia, produk nasional tersebut juga diekspor ke China selama pandemi ini.

(Feby Novalius)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya