JAKARTA - Dolar AS turun tipis terhadap beberapa mata uang utama pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), terbebani oleh data klaim pengangguran AS yang sedikit lebih lemah dari perkiraan mengikuti angka inflasi hangat dan pesan dovish dari Federal Reserve pada sesi sebelumnya.
Pergerakan mata uang bergerak terbatas pada kisaran sempit karena liburan di Jepang dan China serta beberapa negara lainnya di Asia.
Di sektor mata uang kripto, bitcoin mencapai rekor lain 48.481,45 dolar AS, ketika terus bergerak menuju angka 50.000 dolar AS. Bitcoin terakhir naik 6,3 persen pada 47.685 dolar AS, menguat setelah berita bahwa BNY Mellon menjadi perusahaan terbaru yang merangkul mata uang kripto.
Baca Juga: Maaf! Gubernur The Fed Tak Bantu Dolar AS Menguat
Data Kamis (11/2) menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran berjumlah 793.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 6 Februari, dibandingkan dengan 812.000 seminggu sebelumnya. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 757.000 aplikasi untuk periode tersebut.
"Laju perbaikan glasial pasar kerja membenarkan bias dovish Federal Reserve yang dapat membuat dolar rentan terhadap peningkatan kelemahan dalam jangka pendek," kata Joe Manimbo, analis pasar senior, di Western Union Business Solutions di Washington.
Laporan klaim pengangguran mengikuti data pada Rabu (10/2) yang menunjukkan inflasi inti AS bulan lalu adalah nol, terhadap ekspektasi pasar 0,2 persen.