"Kami memperkirakan kondisi ini akan berlangsung selama beberapa waktu dan masih terlalu dini untuk memprediksi dampak pandemi terhadap kinerja Grup pada tahun 2021," ujarnya.
Dari laporan tersebut, pendapatan bersih konsolidasian Grup pada 2020 sebesar Rp175 triliun menurun 26% dibandingkan dengan tahun lalu. Nilai aset bersih per saham pada 31 Desember 2020 sebesar Rp3.845, meningkat 5% dibandingkan posisi pada 31 Desember 2019.
Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, mencapai Rp7,3triliun pada 31 Desember 2020, dibandingkan utang bersih sebesar Rp22,2 triliun pada akhir tahun 2019, setelah diterimanya hasil penjualan saham Bank Permata pada bulan Mei 2020. Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grupmenurun dari Rp45,8 triliun pada akhir tahun 2019 menjadi Rp39,2triliun pada 31 Desember2020.
Dividen final sebesar Rp87 per saham akan diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan pada bulan April 2021. Usulan dividen final tersebut dan dividen interim Rp27 per saham yang telah dibagikan pada bulan Oktober 2020, akan menjadikan total dividen pada tahun 2020 sebesar Rp114 per saham.
(Fakhri Rezy)