JAKARTA - PT Astra International Tbk (ASII) mencetak laba bersih sebesar Rp25,69 triliun hingga kuartal III-2023. Capaian ini tumbuh 10,12% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp23,33 triliun.
Adapun, laba bersih perseroan jika tanpa memperhitungkan penyesuaian nilai wajar atas investasi pada GoTo dan Hermina mencapai Rp26,1 triliun, 17% lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan perseroan juga tercatat tumbuh 8,83% menjadi Rp240,91 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp221,35 triliun. Pertumbuhan kinerja perseroan turut ditopang oleh pertumbuhan kinerja di berbagai lini bisnis perseroan.
“Kinerja grup sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2023 cukup baik, mencerminkan pemulihan pasca pandemi yang terus berlanjut,” kata Presiden Direktur ASII, Djony Bunarto Tjondro dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (1/11/2023).
Djony menjelaskan, peningkatan kinerja perseroan mencerminkan peningkatan kinerja dari hampir seluruh divisi bisnis grup, terutama divisi otomotif dan jasa keuangan. Di mana, laba bersih divisi otomotif grup meningkat 35% menjadi Rp9,2 triliun, yang mencerminkan peningkatan volume penjualan.
Djony merinci, penjualan mobil nasional pada sembilan bulan pertama tahun 2023 relatif stabil, yaitu sebanyak 755.000 unit. Sementara penjualan mobil Astra meningkat 2% menjadi 421.000 unit, dengan pangsa pasar yang meningkat dari 55% menjadi 56%.
Selama periode tersebut, 16 model baru dan delapan model revamped telah diluncurkan, termasuk satu model battery electric (BEV), Lexus RZ, serta dua model hybrid electric (HEV), Toyota Yaris Cross dan Toyota Alphard. Saat ini, Grup menjual enam model BEV dan tiga belas model HEV di Indonesia di bawah merek Toyota, Lexus dan BMW.
Tak hanya itu, penjualan sepeda motor secara nasional tumbuh 31% menjadi 4,7 juta unit pada sembilan bulan pertama tahun 2023, sementara penjualan Astra atas sepeda motor Honda meningkat 39% menjadi 3,7 juta unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dimana pada saat itu terdapat kendala produksi akibat masalah ketersediaan semikonduktor yang berdampak pada bisnis. Hal tersebut juga terlihat dari pangsa pasar yang meningkat dari 74% menjadi 79%.
“Bisnis komponen otomotif grup dengan kepemilikan 80%, PT Astra Otoparts Tbk, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 58% menjadi Rp1,3 triliun pada sembilan bulan pertama 2023, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari segmen pabrikan,” ujar Djony.
Kemudian, dari segmen jasa keuangan mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 33% menjadi Rp5,9 triliun selama sembilan bulan pertama tahun 2023 yang ditopang oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen dan asuransi umum.